MY BIG BREAK

Rabu, Februari 15, 2017


Sejujurnya, istilah “big break” baru saya tahu sejak join grup One Day One Post. Dibanding dengan istilah writer block, istilah ini masih cukup asing, terbukti ketika mencoba googling untuk mencari lebih detail definisi big break, hasilnya nihil. Untunglah, sedikit penjelasan dari senior bisa membantu.
Big break adalah suatu kondisi hiatus yang berlangsung cukup lama, bisa dalam hitungan bulan sampai bertahun-tahun lamanya. Definisi hiatus  ( bahasa Latin ) artinya adalah gap atau celah, bisa juga diartikan sebagai break atau rehat dari aktivitas menulis. Dalam dunia blogging, hiatus bisa diartikan sebagai berhenti sejenak dari aktivitas blogging, ataupun jeda atau rehat posting.
Kalau mengacu pada definisi tersebut sih, jelas saya pernah mengalami big break. Saya sudah menulis untuk diri sendiri sejak kelas lima SD. Saya ingat betul cerita pertama yang saya tulis adalah tentang Bella si rusa yang tersesat di hutan karena tidak mematuhi perintah ibunya untuk tetap tinggal di rumah. Judulnya: Bella, Rusa yang Hilang. Cerita itu terinspirasi dari cerpen di majalah anak yang sering saya baca di waktu kecil, dan entah dorongan dari mana, saya mencoba menulis dan berhasil hingga ending. Seorang teman sekolah menjadi pembaca tulisan pertama saya.
 Kesenangan menulis gak jelas itu berlanjut hingga SMP. Saya yang mulai menyukai cerita-cerita cinta remaja dari majalah Anita Cemerlang, Gadis dll yang saya pinjam dari teman. Saya mengarang sendiri di kertas yang disobek dari buku bekas, kemudian hasilnya saya kasih teman untuk dibaca. Komentar teman waktu itu sih, katanya bagus, padahal kalau diingat-ingat, itu cerita paling ngga jelas dan paling jelek yang pernah ada, wkwkwk.
Keinginan untuk menulis ke media sebenarnya ada, hanya saja saya kebanyakan alasan karena ngga ada mesin ketik ( ya ampun tua banget ya, saya ), akhirnya draft itu hanya berpindah dari teman satu ke teman lainnya saja.  Tidak pernah menjajal persaingan di dunia nyata. Tetapi, saya puas karena bisa menyalurkan hobi, menulis untuk diri sendiri.
Ketika SMA, saya mulai menulis cerpen islami, terpengaruh oleh bacaan saya yang sudah mulai beralih ke majalah islami semacam Annida, Ummi dll. Saya masih tetap menulis untuk diri sendiri dan hanya diberikan ke teman.  
Bertahun tahun setelah itu, saya akhirnya tidak pernah menulis barang selembar pun. Iya, satu lembar pun tulisan, bahkan selembar diari. Saya sangat sibuk dengan aktivitas kuliah yang padat, ditambah organisasi. Tak lama setelah lulus, langsung menikah dan punya anak. Hampir tak pernah terlintas di benak saya bahwa saya akan menulis lagi. Tetapi, sejujurnya saya rindu menulis, sampai ketika di tahun 2011 saya katakan pada suami saya, bahwa saya akan menjadi penulis. Tetapi, itu hanya sebatas ucapan. Karena sampai di ujung tahun saya masih belum menulis apa pun.
Kerinduan pada dunia menulis, mengantarkan saya pada sebuah komunitas menulis yang saya ketahui dari postingan seorang teman. Komunitas ini membuka jalan saya untuk menulis. Komunitas tips nulis dan bisnis menjadi ajang menulis pertama saya setelah big break bertahun-tahun. Dan, berbuah manis dengan dua kali menang di kompetisi internal grup.
Saya merasa belum puas dan menantang diri lagi di komunitas menulis lain yaitu One Day One Post yang memaksa saya menulis setiap hari. Kini, saya hampir selalu menulis, meski tak rutin tetapi dalam seminggu saya masih menulis. Dari yang sepele hingga yang butuh pemikiran.
Sebenarnya, rutin menulis di komunitas pun tidak membuat saya bebas dari big break. Saya tetap mengalaminya. Hanya saja karena ada teman-teman yang selalu memotivasi, big breaknya tidak terlalu lama.
Kalau dipikir-pikir, penyebab big break saya adalah kesibukan yang sangat padat. Dan kesibukan itu hampir rutin setiap hari dari mengurus rumah tangga dan anak-anak, hingga belajar online di kelas kelas bisnis dan parenting. Sepertinya, jika kesibukan yang menjadi kendala, hanya manajemen waktu yang bisa mengatasinya. Dan itu jelas pe-er besar untuk saya, karena manajemen waktu saya masih belum berhasil dan konsisten.
Kalau begitu, supaya saya bisa bebas dari big break, saya harus mampu memanaj waktu dan aktivitas saya agar tetap punya waktu untuk menulis. Semoga, dengan semakin terampil mengatur waktu dan prioritas kegiatan, saya akan selalu menulis dan terbebas dari big break. Semoga....


You Might Also Like

2 komentar