Sinyal dari Allah
Sabtu, Februari 11, 2017
Apa yang saya tulis berikut ini, adalah hasil perenungan sederhana tentang diri saya, anak-anak, dan lingkungan di sekitar saya. Masih satu rangkaian dengan surat cinta untuk suami saya, berikut adalah lanjutannya.
b. Potensi anak-anak
Hisyam: baik hati,
penolong, penyayang, patuh pada perintah orang tua, suka membaca, suka
bertanya, ramah, bisa menulis.
Mahira: cerdas,
cepat menangkap ilmu, mandiri, tidak baperan, mudah bergaul, ambisius, kemauan
kuat, bisa menulis.
Valya : belum
terlihat, masih dua tahun. Sepertinya sih, mirip karakter kakak yang pertama (
Hisyam ). Wallahua’lam.
c. Potensi saya
Saya seorang yang mudah
bergaul / adaptasi, suka menolong, juga ramah. Saya suka dan sedikit bisa
menulis, pernah belajar kimia dan lulus dengan sangat memuaskan di universitas
mungkin bisa jadi indikator bahwa saya cukup pandai, meskipun sebenarnya
mungkin itu karena buah ketekunan. Pola pikir saya, kata suami sih, cerdas.
Saya suka berteman, suka menyenangkan hati orang. Suka membaca jika ada waktu
luang. Senang belajar apa saja yang mungkin bermanfaat meskipun tidak diamalkan
seketika itu. Prinsipnya, berilmu dulu baru beramal. Dan kumpulkanlah ilmu
sebanyak-banyaknya, karena kita tidak tahu kapan ilmu itu kita butuhkan.
Mengapa saya berada
di keluarga ini? Ini pertanyaan yang sulit saya jawab, sekaligus tamparan keras
buat diri saya, karena ternyata potensi saya tidak dikerahkan sepenuhnya demi
keluarga kecil saya selama ini. Jadi, saya coba menerka apa maksud Allah dengan
hadirnya saya untuk keluarga saya. Mungkin, sifat saya yang supel dan mudah
bergaul bisa berguna untuk membantu Hisyam dan mengimbangi suami yang cenderung
pendiam, pemalu dan sulit bergaul. Pengalaman saya sebagai juara kelas waktu
sekolah dulu, mungkin berguna untuk memotivasi anak-anak saya untuk
berprestasi. Kemampuan akademik saya mungkin akan berguna untuk membantu
belajar anak-anak dan menjawab pertanyaan-pertanyaan Hisyam yang seringkali
sulit. Tentu saja, seharusnya saya bisa lebih maksimal mengantarkan anak-anak menuju prestasi terabaiknya. Dan, kesukaan saya menulis akan memberi mereka contoh dan motivasi untuk
menulis juga. Pribadi saya yang ramah dan senang menyenangkan orang lain
seharusnya sangat dirasakan terutama oleh keluarga saya.
Pola pikir saya yang
cerdas mungkin akan bersinergi dengan kepintaran suami saya. Saya bertugas
menjadi yang selalu mengingatkan, mengajak berpikir lebih jauh dan menyeluruh
terhadap sesuatu, agar tindak tanduk suami saya tidak keluar jalur.
Wallahu’alam
c. mengapa saya ada
di lingkungan saya yang sekarang?
Sejak pindah ke
rumah baru, saya masih jarang bergaul dengan tetangga di sekitar saya. Selain karena
lingkungannya yang sepi, juga karena kesibukan saya mengurus rumah dan dua anak
plus batita saya tanpa bantuan siapapun ( ART ). Saya tinggal berdekatan dengan
ibu mertua dan kakak tertua suami saya. Setiap hujan besar dan lama, biasanya rumah
dan lingkungan banjir.
Pertanyaannya, mengapa
saya ditakdirkan berada disini? Mungkin Allah ingin saya dan suami lebih dekat
dengan ibu dan saudara-saudara suami setelah sekian lama kami jauh karena
merantau. Kami diberi kesempatan untuk berbakti pada ibu. Juga, dengan
kelebihan saya yang mudah bergaul dan beradaptasi, barangkali Allah ingin saya
memberi kontribusi positif terhadap lingkungan sekitar saya. Wallahua’lam.
dibuat untuk memenuhi tugas dari IIP
#NHW3
3 komentar
Keren...
BalasHapusTulisan ini membuat saya jadi berpikir
Waduh sy ngga share tapi mba wid setia berkunjung...makasiih bgt...sama sy pun sbnernya belum nemu jawaban pastinya :)
HapusKeren...
BalasHapusTulisan ini membuat saya jadi berpikir