TALI POCONG JUM'AT KLIWON

Kamis, Januari 12, 2017

Urban Legend
TALI POCONG JUMAT KLIWON

Sebenarnya saya ingin cerita tentang legenda ular Gringsing di perbukitan Clirit, Kalibakung, Kec.Balapulang, Kab. Tegal yang konon kerap menyebabkan jalan yang melintasi perbukitan tersebut terbelah. Jalan itu terbelah jika si ular melintas untuk menemui istrinya, namun karena kutukan di masa lalu, ia selalu disambar petir dan akhirnya menyebabkan jalan terbelah.
 Sayangnya, karena saya ngga sempat pulang untuk memastikan kisah sebenarnya dari para tetua di kampung saya, maka saya akan ganti dengan kisah tali pocong jenazah yang meninggal di hari Jumat Kliwon, masih dari kampung saya di Kab. Tegal. Kisah ini dikenal terutama di Desa Bojong, Kec. Bojong, Kab. Tegal.
Cerita ini sudah saya dengar pertama kali ketika masih kecil, tepatnya ketika suatu hari ada seorang lelaki tua di kampung saya yang meninggal tepat di hari Jum’at Kliwon. Waktu itu, jenazah sang kakek dikuburkan pada hari itu juga. Yang menarik, ketika malam datang, makam si kakek diterangi satu lampu yang cukup terang dengan seorang penjaga makam yang menunggui makam tersebut hingga empat puluh hari lamanya. Biasanya, penjaga makam tersebut merupakan orang yang disewa khusus, sebab pada hari biasa, makam tidak dijaga oleh juru kunci sekalipun.
Mengapa makam si kakek harus ditunggui orang khusus selama empat puluh malam lamanya? Konon, tali pocong jenazah yang meninggal di hari Jum’at memiliki keistimewaan bagi para penganut ilmu hitam untuk meningkatkan kesaktiannya. Jika seseorang berhasil mendapatkan tali pocong jenazah tersebut maka ia akan mendapatkan kesaktian lebih. Tentu saja, karena mendapatkan tali pocong itu tidak akan mudah. Sebab, kabarnya sang mayat akan berjuang untuk mempertahankan miliknya. Jadi, bisa dipastikan si pencuri nekad itu akan bertarung dengan si mayat memperebutkan tali pocong. Jika dia kalah, resikonya dia ikut bersama si mayat ke alam baka. Jika menang, dia akan mendapatkan kesaktian yang lebih mumpuni dibanding sebelumnya dan meninggalkan makam yang berantakan.
Sampai hari ini pun, jika ada yang meninggal di hari Jum’at kliwon, maka dipastikan makam itu akan dijaga dan diterangi lampu untuk menghindari pencurian tali pocong.
Ada satu kisah dari salah satu paman tentang tali pocong ini. Suatu hari, pamanku duduk-duduk kumpul dengan teman-temannya yang berjumlah empat orang di salah satu rumah. Ketika malam makin larut, mereka memutuskan untuk menginap saja daripada pulang, karena suasana kampung begitu sepi mencekam, ditambah penerangan jalan yang kurang memadai. Apalagi, mengetuk pintu rumah pun belum tentu dibukakan.
Singkat cerita, mereka menginap dan tidur di satu dipan besar bersama-sama. Ketika tengah malam mereka telah terlelap, salah seorang dari mereka (si A) terbangun karena merasa ada yang mencolek dirinya. Ia menyangka teman yang iseng sengaja mengerjainya, maka dia bangunkan teman (sebut saja B) yang dia curigai itu dan bertanya: “Kamu ngapain nyolek-nyolek aku?”
Si B yang masih dikuasai kantuk menjawab: “Enak aja, siapa yang nyolek. Kurang kerjaan!”
Si A dan B kembali tidur. Kali ini giliran si B dicolek. Si B bangun dan menyangka si A membalas mengerjai dirinya.
“Kamu nyolek aku ya?” tanya si B
Si A menggeleng dengan malas.
Di saat si B kebingungan, dia melihat sesosok mayat hidup alias pocong di pinggir dipan, tepat di samping mereka yang tengah terlelap. Sosok itu, dengan penuh kemenangan menyunggingkan senyum menyeringai. Sontak si B melompat ke tengah teman-temannya. Saking kerasnya hingga semua terbangun dan melihat makhluk itu bersamaan. Spontan mereka berloncatan mencari perlindungan ke badan teman yang lain sehingga saling menindih. Hingga pagi menjelang mereka masih dalam keadaan saling tindih ketakutan. Usut punya usut, ternyata si empunya rumah menyimpan tali pocong di sandaran dipan tempat mereka tidur sengaja untuk mengerjai mereka :D
Begitulah cerita urban legend dari kampung saya, nun jauh di lereng Gunung Slamet, Jawa Tengah. Selamat malam Jum’at semua J



You Might Also Like

4 komentar

  1. Balasan
    1. Kampung saya kalau habis ada orang meninggal pasti hujan dan pln mati jd bener2 sunyi mencekam hehe

      Hapus
  2. Wah... Tulisan urban legend kita sama mba, ada si pocong eksis di sana. Tp sy tulisannya ga fokus, kmn2.

    BalasHapus
  3. Sereeeeeemmnya pake banget🙈🙈🙈

    BalasHapus