Suncare buat Sun Lover

Jumat, April 14, 2017


Sudah hampir tiga tahun ini saya tinggal di Sidoarjo. Kota yang terkenal dengan oleh-oleh khasnya, kue lumpur. Ndilalah, kota ini juga terkenal karena semburan lumpur panas Lapindo yang sempat hangat diperbincangkan beberapa waktu lalu.

Sidoarjo berada diketinggian 3-10 mdpl, sehingga bisa dibayangkan betapa panas udara kota ini di siang hari. Ditambah terik matahari yang menyengat, membuat siapa pun enggan berada di luar rumah kalau tidak karena keperluan mendesak.

Mandi matahari, barangkali itu ungkapan yang tepat untuk menggambarkan siang di Sidoarjo. Tak heran jika di sini jamak dijumpai pemotor yang melindungi dirinya dengan aksesoris lengkap, mulai dari kaos kaki, sarung tangan, hingga jaket dan masker. Awalnya saya agak heran dengan penampilan all out para pemotor terutama ibu-ibu yang sampai memakai kaus kaki. Hawa disini sangat panas, jika harus berjaket dan menutup seluruh tubuh, bisa makin gerah.

Tapi, dasar bandel, alih-alih mengikuti kebiasaan orang sini, saya malah cuek hanya berhelm dan kaos kaki tanpa atribut lainnya. Pikir saya, toh saya keluar sebelum jam 9 pagi, jadi masih aman.
Seiring berjalannya waktu, mulailah tampak perubahan pada tangan saya. Ia tampak menghitam di bagian pergelangan karena selalu terpapar matahari. Tidak hanya itu, kerut halus pun mulai menghiasi.
.
Nasib muka saya pun tak jauh beda. Mulai muncul flek dan kerutan yang mangganggu. Padahal sebelumnya tidak ada masalah berarti meskipun terkadang terkena matahari. Untunglah, karena tertutup helm, wajah saya tidak terlalu belang.

Pada akhirnya saya menyadari kebodohan saya. Inilah akibat mengabaikan perlindungan diri dari matahari. Sinar matahari tak hanya menyebabkan hitam, namun sinar UV A dan B-nya juga dapat menyebabkan penuaan dini, kulit terbakar dan jika terpapar terus dalam waktu lama, dapat beresiko kanker kulit.
.

Uh, baiklah, belum terlambat untuk bertobat #tsaah. Maka, segera saya pasang pelindung tangan di motor saya, membeli masker untuk wajah dan tentu saja, sunblock favorit yang dulu pernah saya pakai. Waktu dulu masih sering pakai sunblock ini, kulit terbebas dari masalah meski tanpa masker dan sarung tangan ketika terpapar matahari.
.
Setelah tiga tahun mengandalkan sunblock bawaan dari krim pelembab, kini saatnya memakai lagi sunblock secara khusus agar kulit terlindung maksimal.
.
Dari sekian merek sunblock, saya paling cocok dengan Suncare dari Ristra. Selain kandungan SPF-nya 17, teksturnya lembut dan nggak lengket ketika dioleskan ke kulit. Mudah diserap kulit dan wanginya nggak menyengat. Dilengkapi dengan pelembab, jadi nggak bikin kering dan yang paling penting, pH balanced, cocok untuk kulit. Saya pernah coba ganti dengan sunblock lain yang lebih mahal, malah terasa berminyak dan lengket. Kulit terasa panas dan perih.
.
Buat anda yang suka beraktivitas di luar ruangan, saya sarankan untuk melengkapi perlindungan kulit dengan sunblock ini. Kualitasnya bagus, tapi cukup terjangkau dengan bandrol 45 ribu rupiah untuk kemasan 40 ml. Insyaallah kulit terhindar dari hitam dan masalah lain.

Sekian review sunblock Suncare Ristranya, selamat berburu. Semoga bermanfaat.

You Might Also Like

5 komentar