PULANG MEMBAWA GHANIMAH
Selasa, Maret 14, 2017
Dalam film kartun Spongebob Squarepants, salah satu karakternya, yaitu Squidward,
pernah bertanya di salah satu episode:
siapa yang akan memesan krabby patty pukul tiga pagi? Anda pasti bisa menebak
jawabannya bukan? Ya, tentu saja si abnormal Patricklah yang memesan krabby
patty pada pukul tiga pagi.
Senada dengan Patrick yang anti mainstream, begitu juga dengan seseorang
berikut ini. Seseorang yang anomali. Mungkin,
ia tidak sendiri, sih. Banyak juga orang yang seperti dirinya. Kebetulan saja
saya tidak tahu komunitasnya. Eh, halooow, ini mau ngomongin apa sih, kok bawa-bawa Spongebob, anomali,
komunitas?
Hehehe...ini kisah tentang seseorang yang sangat hobi mengoleksi
benda-benda fasilitas hotel seperti sabun, shampo, teh, gula, sisir, sampai
sandal dll. Semua benda itu dikumpulkan setiap menginap di hotel, dimasukkan ke
koper, kemudian dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Kalau pada umumnya orang tidak
terpikir sedemikian telaten dan konsisten alias selalu untuk membawa semua
benda-benda tersebut dari hotel, tetapi tidak bagi orang ini. Setiap menginap,
dia hanya pakai satu sabun batang dan sampo, sisanya langsung masuk koper. Ia tidak
pernah menyeduh teh dan kopi yang disediakan. Tisu gulung pun diambil ( baca:
diumpetin ) setiap hari agar esoknya diganti oleh house keeper dengan yang baru.
Begitu seterusnya sehingga satu hari dapat satu tisu gulung. Jangan tanya
tentang sandal, sudah pasti tidak akan dipakai,
langsung dimasukkan koper.
Biasanya, dalam seminggu seseorang ini bisa 3-4 kali berganti hotel atau
menginap sampai lima hari lamanya di hotel yang sama. Padahal, bussiness trip-nya
hampir setiap minggu dalam sebulan. Bisa dihitung kan, berapa banyak pernah-pernik
yang akan dia bawa sebagai oleh-oleh untuk orang di rumah? Iya, betul sekali,
jawabannya adalah banyaaak! Dari mulai gula pasir, pemanis rendah kalori, krimer,
sampai vanity kit dan sisir!
Semua benda tersebut berasal dari hotel bintang tiga hingga bintang lima
yang penah disambanginya. Tentu saja, semua berkat perjalanan bisnis dari kantor
yang membuatnya berganti hotel seperti pindah angkot. Kalau pakai uang sendiri
mah, dia pilih penginapan kelas backpackeran pun jadi.
Kami, orang yang menantinya di rumah, menyebut benda-benda bawaan dari hotel
tersebut sebagai ghanimah (rampasan perang). Hehehehe....Sebab, saking banyaknya
dan selalu dibawa setiap pulang dari berjuang mencari nafkah. Awalnya heran dan geli, sih. Tapi, lama-lama jadi biasa dan ternyata berguna juga. Saya jadi hemat uang buat beli tisu dan sabun-sabun mini itu berguna untuk bepergian atau berenang. Dan, yang paling saya suka, saya bisa ngopi tanpa harus beli, asik kan? Memang, dia tau banget caranya memaksimalkan manfaat hehehe.
Meski begitu, untungnya dia bukan klepto. Yang dia bawa hanya yang memang
haknya. Kalau gantungan baju, tempat tisu, tv atau kran kamar mandi mah ya ngga
dibawa lah yaa...bisa ditangkap satpam kalau sampai bawa barang begituan.
Jadi, kalau anda berpikir apa ada orang yang mengoleksi benda-benda
fasilitas hotel, jawabannya: ada. Salah satunya ya, dia wkwkwk.
Ya, sekian cerita gaje saya hari ini.:)
2 komentar
UHUK dia siapa nih, Mbak? Hehehe. Lucu juga selalu bawa2 benda hotel. Padahal aku sempat kepikiran kaya 'ih ngapain, belum tentu bisa dipakai cocok juga di rumah'. Tapi ternyata ada yang beranggapan bermanfaat juga di rumah to hohoho
BalasHapushehehe...someone very special in my heart :). makasih mbak asma sudah berkunjung...salam kenal mbak
Hapus