SANG PEMBAKAR

Senin, September 25, 2017




Kelas menulis FLP Sidoarjo kemarin membara dibakar seorang emak. Bukan karena sang emak membawa obor dan bensin, tetapi karena emak tersebut membawa api semangat  yang panasnya terasa sampai kepada kami, para peserta Kelas Menulis yang menyimak penuturannya.

Dia adalah Shabrina Ws, nama pena dari Eni Wuitalansari, seorang penulis novel dan buku cerita anak dari Sidoarjo. Ia sebenanya berasal dari Pacitan, namun sudah lama  bermukim di Sidoarjo. Karya-karyanya antara lain Pelari Cilik, Petualangan Ciki Kelinci, Sakti dan Sapi Rebo, Pus Tower dll.

Mbak Shabrina menjadi pemateri tamu untuk Kelas Menulis FLP Sidoarjo yang diadakan pada Minggu, 24 September 2017. Ia membawakan materi tentang menulis novel. Ibu berperawakan mungil ini mengawali kelas dengan mengatakan kepada kami bahwa ia tak pandai bertutur dengan enak, sehingga ia menyiapkan ringkasan materi yang dibagikan kepada peserta. Kemudian, ia mulai mengajak peserta untuk membaca ringkasan tersebut.

Awalnya saya menduga sesi ini akan menjemukan. Tetapi, setelah beliau membaca baris pertama ringkasan materi, kemudian menjelaskan tanpa teks, disitulah saya merasa saya telah salah sangka. Cara bertuturnya terkesan gugup pada awalnya, tetapi menurut saya bukan karena grogi, melainkan karena apa yang berkelebatan di kepala lebih cepat dari kemapuannya menyampaikan dengan lisan. Ia menyampaikan materi dengan jelas dan lantang menandakan semangatnya yang berkobar.

Rupanya, semangat itu memang selalu bersemanyam dalam dirinya. Ia memilik jiwa penulis sejati, yang bisa menangkap ide dimana saja. Ia selalu siap dengan buku catatan untuk menulis ide yang ditemukan, meski awalnya tidak tahu akan diapakan kelak. Yang penting tulis saja sebelum ia menguap. Ia suka merenungkan idenya tersebut, memikirkan jalan ceritanya dll. Jika ia membaca quotes menarik, ia akan menyalinnya di buku notes atau mengolah kata sendiri untuk menjadi quote yang menarik.

Dalam menuliskan ide menjadi cerpen atau novel, ia sangat memikirkan dengan detail tentang segala halnya. Setting tempat misalnya, ia lakukan riset mendalam dari mulai mengumpulkan peta, mencari tahu tentang flora fauna di tempat tersebut, makanan khas, jarak dan ongkos dari tempat A ke B, misalnya. Ia memberi tips memilh setting tempat yaitu dengan memilih tempat yang disukai atau yang ingin dikunjungi, agar senang hati saat mencari tahu tentang tempat tersebut hingga sedetailnya.

            Beres urusan tempat, berlanjut ke tokoh. Ia membuat dengan detail karakter setiap tokohnya sampai seolah-olah tokoh itu ada. Ia memberi tips, carilah nama yang paling disukai untuk tokoh tersebut, buat karakternya dengan detail, kemudian “hadirkan ia di hadapan kita” dan “biarkan ia bercerita”. Maka, ceritanya akan mengalir dan hidup.

            Sebuah sesi menulis yang sangat berkesan. Saya merasa beruntung bisa bertemu dengan orang yang inspirastif seperti beliau. Kalau ingin tahu juga siapa beliau, kunjungi laman pribadinya di www.shabrinaws.blogspot.com atau facebook di Shabrina Ws.

           


You Might Also Like

2 komentar

  1. ihh keren... makasih mba Mab sudah berbagi :D

    BalasHapus
  2. Keren nih mbak Mab bisa bertemu dan dapat ilmu dari penulis bermutu :)

    BalasHapus