Rabu, November 02, 2016
pic source: www.loverofsadness.net
Tak Waras
“Kamu sudah gila!”
Perempuan itu menyerangku
dengan serapah. Napasnya berkejaran, derunya menggangu. Dengan wajah merona
merah, alis bertaut, dan kepala yang konstan menggeleng, ia telah menjelma serupa
ibuku ketika murka. Tetapi, dia bukan ibuku, dia hanyalah sahabatku
Perempuan itu sudah murka
sejak menerima pesanku semalam. Bagaimana tidak, di tengah persiapan pernikahan
yang tinggal hitungan bulan, aku berniat membatalkan pernikahan.
.
“Lebih gila lagi jika aku
menikah kemudian bercerai.”aku berusaha sesejuk air untuk menyimbah amarahnya.
“Hanya orang tak waras yang berniat bercerai pada
saat menikah.” tukasnya
“Itulah. Sebelum terlambat, aku akan batalkan...”
.
Dia menatapku setajam elang
mengincar mangsa. Beberapa detik lamanya, ditemani diam. Lalu, dia membuang
pandangannya ke depan, sambil mendengus.
“Kau tak sadar berapa umurmu sekarang? Tiga lima,
sayang. Kau yakin akan bertemu orang sebaik dia setelah ini?”
Tatapannya kembali menjilati
setiap senti tubuhku. Biarlah, dia pantas marah.
“Dia anak tunggal, ibunya sudah tua dan sakit. Kau
tau apa artinya? Dia pewaris tunggal harta orangtuanya!”sambungnya berapi-api.
“Oh, alasan itu kurang menarik? Kau sangka aku
matre? Baiklah. Dia lelaki baik-baik, rajin ibadah, pekerjaan mapan, wajah tampan,”
dia berhenti sejenak, ”meskipun masih lebih tampan suamiku...” lanjutnya.
.
Aku menoleh, ganti menatapnya.
“Menurutmu, aku akan bahagia dengannya?”tanyaku.
“Di atas kertas: iya. Dia memiliki semua syarat
kelayakan menjadi suami.”
“Meskipun aku tidak mencintai dia?”
Permpuan itu tergelak, nadanya
mengejek. Tawanya lebih menyiratkan bahwa pengalaman telah mengajarkan hal yang
hanya diketahui oleh yang sudah menikah.
“Nikah saja dulu, cinta kemudian!”
“Jadi, aku tak boleh menikahi lelaki yang kucintai?”
“Tentu saja boleh, jika lelaki itu ada dan
melamarmu sekarang!”sergahnya sewot.
.
Sambil memandangi goyang pepohonan
di taman sore itu, dia bergumam,
“Kenapa kau terima lamarannya jika kau tak yakin?
Seandainya kau lakukan ini dari sejak aku mengenalkanmu padanya. “ sesalnya.
Aku hanya mematung.
“Kau terus menerus bilang cinta. Memangnya siapa
yang kau cintai, Widia?! Aku bahkan belum pernah mendengar namanya.”
Lalu, perempuan itu menoleh ke arahku tanpa
berkedip. Aku melawan dengan diam. Dia benar, lima belas tahun persahabatan
kami seharusnya tak menyisakan sedikit pun celah rahasia.
“Ada apa sebenarnya Widia? Terlalu konyol jika alasanmu
hanya karena cinta.”
Aku menggeleng. Benar-benar
tak waras jika aku berkata jujur. Meskipun, mungkin jiwaku sudah tak sehat.
.
Mungkin dia sadar, murkanya
tak berguna. Maka, dia menggenggam tanganku, seraya mencari yang tersembunyi di
bola mataku.
“Setidaknya, pikirkanlah tentang ibumu...” nasihatnya.
Aku melengos. Siapa pula yang
tak ingin membahagiakan ibu dengan pernikahan dan cucu? Tetapi, apakah ibuku
akan bahagia jika aku tak bahagia?
.
Cinta memang gila, tak kenal
logika. Bagaimana bisa dia lekat tertambat pada lelaki yang...ah, perih batinku
mengingatnya.
Lelaki itu, ia mendekati sempurna.
Ia baik dan penyayang keluarga. Dia sabar, meski sering dimurkai, ia mencintai
pekerjaannya, dan tak pernah lupa mengaji. Jangan lupa, ia tampan. Telah kusaksikan
kesempurnaan itu bertahun lamanya, sejak sahabatku menikah.
Ya, ini semua salahmu, sahabatku. Aku mengenalnya
dari dirimu, dari ceritamu, dari keluhanmu. Dan kamu, perempuan itu, sangat beruntung
memilikinya. Lelaki yang kucintai itu, suamimu...
10 komentar
Waaaw galak nih cerpennya. Love it... Makanya jangan suka cerita pasangan kita ke orang.. Pun tidak mencritakan kebaikan sahabat wanita kita ke suami... Thanks mbak remndernya
BalasHapusYeeey akhirnya ada yg tau pesan saya hehehe, eh apa pesannya terlalu mudah ditebak ya? Wkwkw...makasih mbak sitii :)
BalasHapusCerpennya mak jlebbb ... kerennn Mbaaa ... Terima kasih aku dapet pelajaran baru buat persiapan nikah nanti ahahha
BalasHapusIya, iya..bisa kok kejadian seperti itu
BalasHapusCerpenny bagus mbak...nyindir orang yg suka sama suami orang, kali aja...hehehee
BalasHapuswaowwww daebak mbak!
BalasHapuswaowwww daebak mbak!
BalasHapusWow ... rasa cinta terlarang nih :)
BalasHapusmakjleb....
BalasHapusjadi sebenarnya dia...?
BalasHapus