Jumat, Oktober 07, 2016
Dunia Kau dan Aku
Mendapatimu tersenyum
mengembang di pagi hari, itulah bahagia. Kau menggelayut manja sekadar ingin
mendengar irama jantung yang akrab di telinga sejak tercipta di rahimku. Tubuh
kecilmu menebar aroma bangun tidur yang kubaui dengan sukacita, mengajarimu
cinta tanpa syarat, apapun keadaanmu.
.
Dengarkan untaian doa pembuka
hari ini sayang, kelak kau harus mampu melafalkannya sendiri. Tambahkan di antara
pintamu pada-Nnya akan keselamatanku kelak di keabadian. Jangan pernah kau alpa
melantunkan puja-puji kepada sang pemilik kehidupan, ingatlah selalu untuk
memohon kebahagiaanku di sisi Tuhan, sebab hanya doamu lah yang akan sampai ke
haribaan-Nya
.
Naluri menuntunmu mencari sumber
kehidupan. Tetes-tetes air kehidupan yang paling nikmat nan manfaat dibanding
semua air di dunia. Membasahi lambung kosong yang berteriak sejak semalam. Lagi,
menyaksikan dua kebesaran kuasa-Nya membimbing hati mengucap syukur akan
hadirnya seorang makhluk mungil lengkap dengan makanan terbaiknya.
.
Tergoda akan wangi sarapan
ditingkahi celoteh saudara-saudaramu, kau lepaskan pelukanmu. Pengembaraan
dimulai sudah, kaki kecilmu siap menjelajah. Menyusuri setiap sudut
rumah, menemui wajah-wajah cerah yang tersenyum menyapamu, menerima pelukan dan
ciuman bertubi meski kau tak wangi, mendapati pengalaman baru nan menantang,
lalu satu demi satu kenangan kau simpan erat dalam ingatan.
.
Hari ini, lagi kau merasakan perihnya
perpisahan. Ketika tiba saat semuanya, kecuali kita, harus melangkahkan kaki
bertebaran di muka bumi untuk sejumput rizki dan bekal ilmu. Kau meronta,
berderai air mata melepas mereka yang memberimu pelukan dan senyum paling tulus,
berontak ingin turut. Tetapi tidak sayang, kau tetap disini. Mereka akan
kembali di sore hari jika Tuhan mengizinkan.
.
Kau pun ingin mengembara ke dunia luar,
sayang? Bagaimana kalau kita basuh sumber aroma tak sedap ini dulu ? Bunda akan
siapkan pengalaman seru hari ini. Berdua saja, hanya kau dan aku.
0 komentar