Jumat, Oktober 14, 2016
Hanya sebuah catatan kecil...
“Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu
adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.” ( Q.S
Al-Isra:27 )
Ayat di atas,
sudah hafal banget dari sejak belum menikah. Tapi ternyata hafal bukan jaminan
kita mampu mengamalkan. Buktinya, sampai hari ini saya masih banyak melakukan
kemubadziran.
.
Dimulai sejak pagi,
pas beresin meja makan. Ada sisa makanan di piring-piring kotor. Artinya, ada
yang makannya ngga habis. Langsung buang. Lanjut beresin gelas-gelas, banyak
juga yang masih ada isinya. Tapi, masa iya mau diminum sisa semalam? Akhirnya, langsung
buang. Habis itu, buka kulkas, deh. Nemu buah yang udah layu sebelum dimakan,
nemu sayur kemarin janjinya ( dalam hati ) mau dimasak, ternyata sudah busuk. Langsung buang ( lagi )...
.
Ngga hanya itu,
lampu kamar mandi ternyata nyala semalaman, air kran menetes nggak pas di bak
penampung, akhirnya terbuang percuma berjam-jam.
.
Begitu anak-anak
bangun dan mulai mandi, kemubadziran pun dimulai lagi. Kali ini jauh lebih
banyak.
Itu baru pagi
hari, padahal hari masih panjang...
Itu baru satu
hari, padahal hari-hari sebelumnya telah banyak kemubaziran yang dilakukan tanpa
kita sadari, apalagi kita sesali, saking terbiasanya akhirnya seperti jadi hal
yang lumrah.
Padahal, jelas-jelas
mubadzir temannya syetan...
Astaghfirullah,
betapa banyak dosa-dosa bertumpuk kerana hal-hal kecil yang diabaikan, belum lagi
dosa yang lain. Padahal, karunia dan kasih sayang Allah tercurah setiap detik , pun jarang kita
sadari dan apalagi kita syukuri.
Astaghfirullah, semoga
catatan ini menjadi awal kesadaran diri untuk tidak lagi menjadi kawan syetan
dalam pemborosan. Mari sama berdoa agar Allah jauhkan kita dari sifat mubazir.
2 komentar
Iyaa bener bun, kadang hal sepele spt nasi pun iput suka melupakan karna di akherat bakalan diminta pertanggung jawabannya :( makasii remindernya bun :)
BalasHapusmakasih udh ngingetin mbak
BalasHapus